Translate

Sabtu, 17 Maret 2012

MANUSIA sebagai INDIVIDU dan MAHKLUK SOSIAL


A.      MANUSIA dan MASYARAKAT
1.       Manusia sebagai Makhluk Individu
Individu berasal dari bahasa latin “individium” yang artinya “yang tidak terbagi”. Jadi merupakan sebutan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Seseorang dikatakan makhluk individu :
·         Ciri seorang individu tida hanya mudah dikenali lewat ciri fisik atau biologisnya. Sifat, karakter, perangai, atau gaya dan selera orang juga berbeda-beda.
·         Seorang individu adalah perpaduan antara actor genotip dan fenotip.
·         Ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir.
·         Bisa dilihat secara fisik bagian tubuh mana dari kita yang memiliki kemiripan dengan orang tua kita.
·         Berbeda lingkungan tempat tinggal, cenderung berbeda pula kebiasaan dan perilaku orang-orangnya.
·         Lingkungan fisik, baik itu lingkungan  buatan dan lingkungan bukan buatan.
Karakteristik yang khas dari seseorang ini sering kita sebut dengan kepribadian.
Nursyid Sumaatmadja:
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil dari interaksi antara  potensi-potensi biopsikofisikal yang tebawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari luar.

2.       Manusia sebagai Makhluk Sosial
Manusia dikatakan makhluk social, juga dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan dengan orang lain. Manusia mempunyai kebutuhan untuk mencari kawan atau teman. Cooley memberi nama looking-glass self untuk melihat bahwa seseorang dipengaruhi oleh orang lain.

Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai mahkluk social, karena beberapa alas an, yaitu :
1.       Manusia tunduk pada aturan, norma social.
2.       Perilaku menusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
3.       Menusia memiliku kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
4.        Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

3.       manusia sebagai Makhluk yang Berhubungan dengan Lingkungan Hidup
Charles Darwin (1809-1882):
Teori evolusinya = makhluk hidup secara berkesinambungan dari waktu ke waktu mengalami perkembangan.
Ratzel melihat bahwa populasi manusia dengan perkembangan kebudayaannya ditentukan oleh kondisi alam.
Huntington berpandangan bahwa iklim sangat menentukan perkembangan kebudayaan manusia.
B.      PENGERTIAN MASYARAKAT dan CIRI-CIRINYA
R. Linton mengemukakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalm satu kesatuan social dengan batas-batas tertentu.
M.J. Herskovits mengemukakan bahwa kelompok individu yang diorgaisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
J.L. Gillin dan J.P. Gillin mengemukakan bahwa kelopmpok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.
S.R. Steinmetz menyatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokan pada manusia yang lebih kecil yang mempunyai hubungan yang erat dan teratur.
Hasan Shadily mendifinisikan masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia yang dengan sendirnya bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.


        II            MANUSIA dan KEBUDAYAAN
A.      PENGERTIAN
1.       E.B. Taylor. Suatu keseluruhan yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, adat istiadat dan kemampuan serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2.       R. Linton. Kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari yang pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
3.       Koentjaraningrat (1994). Kebudayaan merupakan keseluruhan system gagasan, milik diri manusiadengan belajar.
4.       Selo Soemardjan & Soelaeman Soemardi. Semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
5.       Herkovits. Bagian dari lingkungan hidup.

B.      PERWUJUDAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan itu dib agi dalam tiga wujud, yaitu :
·         Wujud kebudayaan sebagai komplek dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
·         Wujud kebudayaan sebagai suatu komplek aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
·         Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
  
C.      SUBTANSI (ISI) UTAMA BUDAYA
1.       Sistem pengetahuan
2.       Nilai
3.       Pandangan Hidup
4.       Kepercayaan
5.       Persepsi  (persepsi sensorik, persepsi telepati, sensorik clairvoyance)
6.       Etos Kebudayaan

D.      SIFAT-SIFAT BUDAYA
Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut antara  lain:
1.       Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2.       Budaya telah ada terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya generasi yang bersangkutan.
3.       Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dengan tingkah lakunya.
4.       Budaya mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban, tindakan yang diterima, ditolak, dilarang dan didijinkan.

Jenis kebudayaan yang dapat dikelompokkan adalah :
1.       Kebudayaan Material
2.       Kebudayaan Non Material

Kebudayaan dapat dilihat dari dimensi wujudnya, yaitu:
1.       Sistem Budaya
2.       Sistem Sosial
3.       Sistem Kebendaan

E.       MANUSIA sebagai PENCIPTA dan PENGGUNA KEBUDAYAAN
Hasil karya manusia menghasilkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alam sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai berikut:
1.       Suatu hubungan pedoman antara manusia dengan kelompoknya.
2.       Wadah untuk menyalurkan perasaan dan kemampuan.
3.       Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia.
4.       Pembeda manusia dengan  binatang.
5.       Petunjuk untuk berperilaku manusia dalam pergaulannya.
6.       Sebagai aturan bagaimana manusia harusnya bertindak dan berhubungan dengan  orang lain
7.       Sebagai modal dasar pembangunan.

F.       PENGARUH BUDAYA TERHADAP LINGKUNGAN
Beberapa variable yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan:
1.       Physical Environment
2.       Cultural Social Environmet
3.       Environment Orientation and Representation
4.       Environment Behavior and Pocess
5.       Out Carries Product



G.     PROSES dan PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN
·           Perkembangan keudayaan terhadap dinamika kehidupan yang bersifat kompleks, eksistensi, berkesinambungan dan menjadi warisan social.
·           Mampu memepengaruhi kebudayaan dan memberikan peluang untuk terjadinya perubahan kebudayaan.
·           Pengadopian kebudayaan tidak terlepas dari lingkungan.
·           Kebudayaan dari kelompok social tidak ditentukan oleh lingkungan fisik saja, namun memberikan peluang untuk terbentuknya sebuah kebudayaan.
·           Perkembangan zaman mendorong terjadinya kebudayaan.
·           Adanya control yang terkendali terhadap perilaku regular.
·           Dapat memilih mana kebudayaan yang sesuai.

H.      PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN
Beberapa problematika kebudayaan antara lain:
1.       Hambatan budaya yang berkaitan pandangan hidup dan system kepercayaan.
2.       Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi.
3.       Hambatan budaya berkaitan dengan faktor psikologi.
4.       Masyarakat yang terasing dan kurang komunikatif dengan msyarakat luar.
5.       Sikap tradisionalisme.
6.       Siakap etnosentrisme
7.       Perkembangan IPTEK.

PERTANYAAN !
1.       Mengapa dapat dikatakan bahwa budaya dapat berperan sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia?
2.       Bagaimana cara menyikapi segala problematika kebudayaan yang ada?
3.       Bagaimana cara menyikapi manusia yang memilki individualitas yang tinggi?





Tidak ada komentar:

Posting Komentar