Translate

Sabtu, 01 Desember 2012

TUGAS BESAR ANALISA PRODUKSI


BAB I
PENDAHULUAN


1.1       Latar Belakang

Produktivitas adalah salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan produktivitas berarti meningkatkan kesejahteraan dan mutu perusahaan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan suatu pengukuran produktivitas di perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui tolak ukur produktivitas yang telah dicapai dan merupakan dasar dari perencanaan bagi peningkatan produktivitas di masa datang.

Penelitian ini dilakukan pada KOS IBU ANIS jalan Dr Sutomo gang 8 Blok A RT.13 samarinda Kalimantan Timur yang bergerak dalam jasa penyewaan kamar. Produk yang dipasarkan adalah Kamar tidur.

Pada penelitian ini akan diukur dan dianalisis tingkat produktivitas KOS IBU ANIS mengggunakan metode OMAX yang dapat memberikan gambaran mengenai perkembangan produktivitas dan memberikan perbaikan yang menuju pada peningkatan produktivitas di masa mendatang agar produktivitas dapat berjalan optimal.

1.2       Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.          Mengetahui cara perhitungan menggunakan metode Objectives Matrix (OMAX),
2.          Untuk mengetahui produktivitas masing-masing rasio dan membandingkannya dengan periode lainnya, dan
3.          Memberikan solusi dari masalah terhadap produktivitas dari masing-masing rasio yang kurang baik dan perlu ditingkatkan.

1.3       Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah pada Kos Ibu Anis menggunakan model produktivitas Kos-kosan yaitu perbandingan antara jumlah kamar yang disewakan dengan jangka penyewaan kamar.
1.4       Ruang Lingkup

Dalam menyelesaikan masalah tersebut perlu diadakan pembatasan ruang lingkup masalah, guna menghindari penyimpangan dari tujuan yang sebenarnya. Ruang lingkup dalam penelitian ini antara lain berupa :
1.           Mengukur tingkat produktivitas Kos Ibu Anis untuk tahun 2011 dan tahun 2012
2.           Penelitian ini hanya meliputi pengukuran, evaluasi produktivitas perusahaan serta memberikan saran guna terjadi upaya-upaya perbaikan produktivitas yang dapat dilakukan.
3.           Pengukuran produktivitas hanya menyangkut faktor-faktor yang dapat diukur secara kuantitatif, yaitu berupa angka. 
BAB II
LANDASAN TEORI


2.1       Pengertian Produktivitas

Produktivitas dapat digambarkan dalam dua pengertian, yaitu secara teknis dan finansial. Pengertian  produktivitas secara teknis adalah pengefesiensian produksi terutama dalam pemakaian ilmu dan teknologi sedangkan pengertian produktivitas secara finansial adalah pengukuran produktivitas atas output dan input yang telah dikuantifikasi. Suatu perusahaan industri merupakan unit proses yang mengolah sumber daya (input) menjadi output dengan suatu transformasi tertentu. Dalam proses inilah terjadi penambahan nilai lebih jika dibandingkan sebelum proses.
Definisi-definisi produktivitas yang telah berkembang dan dibentuk oleh para pakar dinegara-negara dan badan-badan internasional, antaralain:
1.       Menurut Marvin E Mundel, produktivitas didefinisikan sebagai berikut:
Produktivitas adalah rasio keluaran yang menghasilkan untuk penggunaan diluar organisasi, yang memperbolehkan untuk berbagai macam produk dibagi oleh sumber-sumber yang digunakan, semuanya dibagi oleh suatu rasio yang sama dari periode dasar.
2.       Menurut Paul Mali definisi produktivitas adalah sebagai berikut:
Produktivitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa hemat sumber daya yang digunakan di dalam organisasi untuk memperoleh sekumpulan hasil.
3.       International Labour Organization (ILO) mendefinisikan produktivitas sebagai berikut:
Produktivitas merupakan hasil integrasi 4 elemen utama, yaitu tanah (bangunan), modal, tenaga kerja, danorganisasi.
4.       Vinay Goel dalam mendefinisikan produktivitas sebagai berikut:
Produktivitas merupakan hubungan antara keluaran yang dihasilkan dan masukan yang diolah pada satu waktu tertentu.
5.       Peter F. Drucker mendefinisikan produktivitas sebagai berikut:
Produktivitas adalah keseimbangan antara seluruh faktor-faktor produksi yang memberikan keluaran yang lebih banyak melalui penggunaan sumber daya yang lebih sedikit.
6.       David J. Sumanth mendefinisikan produktivitas sebagaiberikut:
Total produktivitas adalah perbandingan antara output tangible dengan input tangible.
7.    Fabricant mendefinisikan produktivitas sebagai berikut:
       Produktivitas adalah perbandingan output dengan input.
8.       Menurut Davis produktivitas adalah:
Produktivitas adalah perubahan produk yang dihasilkan oleh sumber-sumber yang digunakan.

Dari definisi-definisi di atas secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan atau dapat diformulasikan sebagai berikut:

2.2     Konsep Produktivitas

Istilah produktivitas seringkali disamakan dengan istilah produksi. Pengertian produktivitas sangat berbeda dengan produksi tetapi produksi merupakan salah satu komponen dari usaha produktivitas, selain kualitas dan hasil keluarannya. Produksi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan hasil keluaran dan umumnya dinyatakan dengan volume produksi, sedangkan produktivitas berhubungan dengan efisiensi penggunaan sumber daya (masukan dalam menghasilkan tingkat perbandingan antara keluaran dan masukan). Dari definisi-definisi di atas juga dapat dipisahkan dua pengertian. Pengertian pertama menyatakan bahwa produktivitas berhubungan dengan kumpulan hasil-hasil.

Masalah produktivitas tidak hanya memperhatikan hasil, tetapi bagaimana menggunakan sumber daya sehemat mungkin (efisien). Oleh karena itu peningkatan produktivitas tidak selalu diakibatkan oleh peningkatan hasil, bahkan dalam kasus tertentu bisa terjadi dimana hasilnya meningkat tetapi produktivitasnya menurun.


Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam produktivitas adalah sebagai berikut:
1.       Efisiensi
Produktivitas sebagai rasio output/input merupakan ukuran efisiensi pemakaian sumber daya(input). Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan masukan (input) yang direncanakan dengan penggunaan masukan yang sebenarnya terlaksana sehingga pengertian efisiensi berorientasi kepada masukan.
2.       Efektivitas.
Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target  yang dapat tercapai baik secara kuantitas maupun waktu. Makin besar persentase target tercapai, makin tinggi tingkat efektivitasnya. Konsep ini berorientasi pada keluaran. Peningkatan efektivitas belum tentu dibarengi dengan peningkatan efisiensi dan sebaliknya. Gabungan kedua hal ini membentuk pengertian produktivitas dengan cara sebagai berikut:

Prinsip dalam manajemen produktivitas adalah efektif dalam mencapai tujuan dan efisien dalam menggunakan sumber daya.
3.       Kualitas
Secara umum kualitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh pemenuhan persyaratan, spesifikasi, dan harapan konsumen. Kualitas merupakan salah satu ukuran produktivitas. Meskipun kualitas sulit diukur secara matematis melalui rasio output/input, namun jelas bahwa kualitas input dan kualitas proses akan meningkatkan kualitas output.

2.3       Jenis-jenis Produktivitas

Bila dikelompokkan, makaakan dijumpai tiga tipe dasar produktivitas. Tiga tipe dasar ini merupakan model pengukuran produktivitas yang paling sederhana berdasarkan pendekatan rasio output/input, yaitu:
1.       Produktivitas Parsial
Perbandingan dari keluaran terhadap salah satu faktor masukan. Sebagai contoh, produktivitas tenaga kerja (perbandingan dari keluaran dan masukan tenaga kerja) merupakan salah satu ukuran produktivitas parsial. Pada pengukuran produktivitas parsial produktivitas unit proses secara spesifik dapat diukur.
2.       Produktivitas Faktor-Total
Perbandingan dari keluaran dengan jumlah tenaga kerja dan modal. Keluaran bersih adalah keluaran total dikurangi jumlah barang dan jasa yang dibeli. Berdasarkan faktor di atas jenis input yang digunakan dalam pengukuran produktivitas faktor total hanya tenaga kerja dan modal.
3.       Produktivitas Total
Perbandingan dari keluaran dengan jumlah keseluruhan faktor-faktor masukan, pengukuran total produktivitas faktor mencerminkan pengaruh bersama seluruh masukan dalam menghasilkan keluaran.

Dari   ketiga  jenis   produktivitas,  baik   keluaran  maupun  masukan  harus dinyatakan dalam bentuk ukuran nyata berdasarkan harga konstan pada periode dasar, dengan tujuan untuk menghilangkan pengaruh perubahan harga, sehingga hanya jumlah dari masukan dan keluaran saja yang dipertimbangkan.

2.4     Daur Produktivitas

David J. Sumanth memperkenalkan suatu konsep formal yang disebut sebagai siklus produktivitas untuk dipergunakan dalam peningkatan produktivitas terus-menerus. Ada empat tahap daur yang saling berkaitan dan berkesinambungan, yaitu:
1.       Pengukuran Produktivitas.
2.       Evaluasi Produktivitas.
3.       Perencanaan Produktivitas.
4.       Perbaikan Produktivitas.

Apabila produktivitas dari sistem industri itu telah dapat diukur, langkah berikut adalah mengevaluasi tingkat produktivitas aktual itu untuk dibandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Kesenjangan yang terjadi antara produktivitas aktual dan rencana merupakan masalah produktivitas yang harus dievaluasi dan dicari akar penyebab yang menimbulkan kesenjangan produktivitas itu. Berdasarkan evaluasi ini, selanjutnya dapat direncanakan kembali target produktivitas yang akan dicapai, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk mencapai target produktivitas yang telah direncanakan berbagai program formal dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas terus-menerus. Siklus produktivitas itu diulang kembali secara terus-menerus untuk mencapai peningkatan produktivitas terus-menerus dalam sistem industri.

Faktor penting yang menyebabkan naik turunnya tingkat produktivitas adalah pihak manajemen, karena pihak manajemen merupakan faktor yang paling berpengaruh, terutama dalam proses perencanaan dan penjadwalan, pengaturan beban kerja, kejelasan instruksi kerja dan evaluasi,  serta  dalam menumbuhkan motivasi kerja  dan loyalitas pekerja terhadap institusi.

2.5     Manfaat Produktivitas

Terdapat beberapa manfaat pengukuran produktivitas dalam suatu organisasi perusahaan, antara lain:
1.       Perusahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya, agar dapat meningkatkan produktivitas melalui efisiensi penggunaan sumber-sumber daya itu.
2.       Perencanaan sumber-sumber daya akan menjadi lebih efektif dan efisien melalui pengukuran produktivitas, baik dalam perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.
3.       Tujuan ekonomis dan non ekonomis dari perusahaan dapat diorganisasikan kembali dengan cara memberikan prioritas tertentu yang dipandang dari sudut produktivitas.
4.       Perencanaan target tingkat produktivitas di masa mendatang dapat dimodifikasi kembali berdasarkan informasi pengukuran tingkat produktivitas sekarang.
5.       Strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dapat ditetapkan berdasarkan tingkat kesenjangan produktivitas (productivity gap) yang ada diantara tingkat produktivitas yang direncanakan dan tingkat produktivitas yang diukur, dalam hal ini pengukuran produktivitas akan memberikan informasi dalam mengidentifikasi masalah-masalah atau perubahan-perubahan yang terjadi, sehingga tindakan korektif dapat diambil.
6.       Pengukuran produktivitas perusahaan akan menjadi informasi yang bermanfaat dalam membandingkan tingkat produktivitas diantara organisasi perusahaan industri sejenis serta bermanfaat pula untuk informasi produktivitas industri pada skala nasional maupun global.
7.       Nilai-nilai produktivitas yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat menjadi informasi yang berguna untuk merencanakan tingkat keuntungan dari perusahaan itu.
8.       Pengukuran produktivitas akan menciptakan tindakan-tindakan kompetitif berupa upaya-upaya peningkatan produktivitas terus-menerus.
9.       Pengukuran produktivitas terus-menerus akan memberikan informasi yang bermanfaat untuk menentukan dan mengevaluasi kecenderungan perkembangan produktivitas perusahaan dari waktu ke waktu.
10.    Pengukuran produktivitas akan memberikan informasi yang bermanfaat dalam mengevaluasi perkembangan dan efektivitas dari perbaikan terus-menerus yang dilakukan perusahaan.
11.    Pengukuran produktivitas akan memberikan motivasi kepada orang-orang untuk secara terus-menerus melakukan perbaikan dan juga akan meningkatkan kepuasan kerja. Orang-orang akan lebih memberikan perhatian kepada pengukuran produktivitas apabila dampak dari perbaikan produktivitas itu terlihat jelas dan dirasakan oleh mereka.
12.    Aktivitas perundingan bisnis secara kolektif dapat diselesaikan secara raisonal, apabila telah tersedia ukuran-ukuran produktivitas.

2.6     Pengukuran Produktivitas

Dalam melakukan pengukuran produktivitas, beberapa pendekatan yang dilakukan dalam membandingkan tingkat hasil pengukuran produktivitas dapat dibedakan dengan beberapa cara, yaitu:
1.       Membandingkan unit kerja periode yang diukur dengan unit kerja periode dasar.
2.       Membandingkan unit kerja suatu organisasi dengan unit organisasi yang lain.
3.       Membandingkan unit kerja yang sebenarnya dengan target yang telah ditetapkan.

2.7     Model Objectives Matrix

Metode ini dikembangkan oleh James L. Riggs PE yang dikenalkan pada tahun 80-an di Amerika Serikat. Objectives Matrix (OMAX) adalah suatu sistem pengukuran produktivitas parsial yang dikembangkan untuk memantau produktivitas di tiap bagian perusahaan dengan kriteria produktivitas yang sesuai dengan keberadaaan bagian tersebut (objective).

2.7.1    Alasan Pemilihan Model OMAX

Model pengukuran produktivitas OMAX mengatasi masalah-masalah dalam kesulitan pengukuran produktivitas yang melibatkan banyak hal, dengan cara mengkombinasikan seluruh kriteria produktivitas yang penting ke dalam suatu bentuk yang saling terkait satu sama lain serta mudah untuk dikomunikasikan. Selain itu, model ini mengadung keuntungan, yakni dengan mengikutsertakan seluruh jajaran pegawai yang terlibat dalam unit kerjanya, mulai dari tingkat bawah, menengah, dan atas dalam proses pembentukan dan pelaksanaannya.

2.7.2    Manfaat dari Penggunaan Pengukuran Model OMAX

Indikator atau indeks yang diperoleh dari hasil pengukuran produktivitas OMAX berguna untuk:
1.       Memperlihatkan sasaran atau target peningkatan produktivitas.
2.       Mengetahui posisi dan pencapaian target.
3.       Alat peringatan dan pengambilan keputusan dalam usaha peningkatan produktivitas.

Bentuk dan susunan dari pengukuran produktivitas model OMAX berupa matrix, yang terdiri dari:
1.       Blok pendefinisian, terdiri atas:
a.      Kriteria produktivitas, yaitu kriteria yang menjadi ukuran produktivitas pada bagian atau departemen yang akan diukur produktivitasnya. Kriteria ini sebaiknya lebih dari satu.
b.     Performansi sekarang, yaitu tiap produktivitas berdasarkan pengukuran terakhir.
2.       Blok kuantifikasi, terdiri atas:
a.       Skala, yaitu angka-angka yang menunjukkan tingkat performansi dari pengukuran tiap kriteria produktivitas. Terdiri dari 11 bagian dari 0 sampai dengan10. Semakin besar skala, semakin baik produktivitasnya. Kesebelas skala tersebut dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1)      Level 0, yaitu nilai produktivitas yang terburuk yang mungkin terjadi.
2)      Level 3, yaitu nilai produktivitas sekarang.
3)      Level 10, yaitu nilai produktivitas yang diharapkan sampai periode tertentu. Kenaikan produktivitas disesuaikan dengan cara interpolasi.
b.       Skor, yaitu nilai level dimana nilai pengukuran produktivitas berada. Misalnya, jika output/jam = 100 terletak pada level 5, maka skor untuk pengukuran itu adalah 5. Jika terdapat pengukuran yang tidak tepat sesuai dengan angka matriks, maka dilakukan pembulatan ke bawah yang artinya pengukuran dilakukan untuk tujuan mengukur performansi diri sendiri (internal), serta pembulatan ke atas jika pengukuran dilakukan untuk tujuan mengukur performansi penilaian orang luar (eksternal).
c.       Bobot menyatakan derajat kepentingan (dinyatakan dalam satuan persen (%)) yang menunjukkan pengaruh relatif kriteria tersebut terhadap produktivitas unit kerja yang diukur. Besarnya bobot ditentukan oleh suatu kelompok manajemen yang akan diukur. Jumlah bobot dari tiap kriteria adalah 100.
d.       Nilai daripada pencapaian yang berhasil diperoleh untuk tiap kriteria pada periode tertentu didapat dengan mengalikan skor pada kriteria tertentu dengan bobot kriteria tersebut.
e.       Indikator produktivitas, merupakan jumlah dari tiap nilai indeks produktivitas (IP), maka dihitung sebagai presentase kenaikan atau penurunan terhadap performansi sekarang. Performansi sekarang -300 karena semua indikator mendapat skor tiga pada saat matriks mulai dioperasikan, maka indeks produktivitas adalah:

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar