BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Produktivitas adalah salah satu faktor yang
penting dalam mempengaruhi proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan,
artinya meningkatkan produktivitas berarti meningkatkan kesejahteraan dan mutu
perusahaan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan suatu pengukuran produktivitas di
perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui tolak ukur produktivitas yang telah
dicapai dan merupakan dasar dari perencanaan bagi peningkatan produktivitas di
masa datang.
Penelitian
ini dilakukan pada KOS IBU ANIS jalan Dr Sutomo gang 8 Blok A RT.13 samarinda Kalimantan
Timur yang bergerak dalam jasa penyewaan kamar. Produk yang dipasarkan adalah Kamar tidur.
Pada
penelitian ini akan diukur dan dianalisis tingkat produktivitas KOS IBU ANIS mengggunakan metode OMAX yang dapat memberikan gambaran
mengenai perkembangan produktivitas dan memberikan perbaikan yang menuju pada peningkatan produktivitas di masa
mendatang agar produktivitas dapat
berjalan optimal.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1.
Mengetahui cara perhitungan
menggunakan metode Objectives Matrix (OMAX),
2.
Untuk
mengetahui produktivitas masing-masing rasio dan membandingkannya dengan
periode lainnya, dan
3.
Memberikan
solusi dari masalah terhadap produktivitas dari masing-masing
rasio yang kurang baik dan perlu ditingkatkan.
1.3 Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dari penelitian
ini adalah pada Kos Ibu Anis menggunakan model produktivitas
Kos-kosan yaitu perbandingan antara jumlah kamar yang disewakan dengan jangka
penyewaan kamar.
1.4
Ruang Lingkup
Dalam
menyelesaikan masalah tersebut perlu diadakan pembatasan ruang lingkup masalah,
guna menghindari penyimpangan dari tujuan yang sebenarnya. Ruang lingkup dalam
penelitian ini antara lain berupa :
1.
Mengukur tingkat
produktivitas Kos Ibu Anis untuk tahun 2011 dan tahun 2012
2.
Penelitian ini
hanya meliputi pengukuran, evaluasi produktivitas perusahaan serta memberikan
saran guna terjadi upaya-upaya perbaikan produktivitas yang dapat dilakukan.
3.
Pengukuran
produktivitas hanya menyangkut faktor-faktor yang dapat diukur secara
kuantitatif, yaitu berupa angka.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
Produktivitas
Produktivitas dapat digambarkan
dalam dua pengertian, yaitu secara
teknis dan finansial. Pengertian produktivitas secara teknis
adalah
pengefesiensian
produksi terutama dalam
pemakaian ilmu dan
teknologi sedangkan
pengertian
produktivitas secara finansial
adalah
pengukuran produktivitas atas output dan
input yang telah
dikuantifikasi. Suatu
perusahaan
industri merupakan
unit proses yang mengolah sumber daya
(input)
menjadi output dengan suatu
transformasi tertentu. Dalam
proses
inilah terjadi penambahan nilai
lebih jika dibandingkan sebelum
proses.
Definisi-definisi produktivitas yang telah
berkembang dan dibentuk
oleh para pakar dinegara-negara dan badan-badan internasional,
antaralain:
1.
Menurut
Marvin E Mundel, produktivitas
didefinisikan sebagai berikut:
Produktivitas
adalah rasio keluaran yang
menghasilkan untuk
penggunaan diluar
organisasi, yang memperbolehkan untuk
berbagai macam produk dibagi oleh sumber-sumber
yang
digunakan, semuanya
dibagi oleh suatu
rasio yang sama dari periode dasar.
2.
Menurut
Paul Mali definisi produktivitas adalah sebagai berikut:
Produktivitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa hemat sumber
daya
yang
digunakan di dalam organisasi untuk memperoleh
sekumpulan
hasil.
3.
International
Labour Organization (ILO)
mendefinisikan produktivitas sebagai berikut:
Produktivitas merupakan hasil
integrasi 4 elemen utama, yaitu
tanah
(bangunan), modal,
tenaga kerja, danorganisasi.
4.
Vinay Goel
dalam mendefinisikan produktivitas
sebagai berikut:
Produktivitas merupakan
hubungan antara keluaran
yang
dihasilkan dan masukan
yang
diolah pada satu waktu
tertentu.
5.
Peter F.
Drucker mendefinisikan produktivitas sebagai
berikut:
Produktivitas adalah keseimbangan
antara
seluruh faktor-faktor produksi yang memberikan keluaran
yang lebih banyak
melalui penggunaan sumber daya yang lebih
sedikit.
6.
David
J. Sumanth mendefinisikan produktivitas sebagaiberikut:
Total produktivitas adalah perbandingan antara output
tangible dengan
input
tangible.
7.
Fabricant mendefinisikan produktivitas sebagai berikut:
Produktivitas adalah perbandingan output dengan input.
8.
Menurut
Davis produktivitas adalah:
Produktivitas
adalah
perubahan produk yang
dihasilkan oleh sumber-sumber yang digunakan.
Dari
definisi-definisi di atas secara umum produktivitas mengandung pengertian
perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
digunakan atau dapat diformulasikan sebagai berikut:
2.2 Konsep Produktivitas
Istilah produktivitas seringkali disamakan dengan
istilah produksi. Pengertian produktivitas sangat berbeda dengan produksi
tetapi produksi merupakan salah satu komponen dari usaha produktivitas, selain
kualitas dan hasil keluarannya. Produksi adalah suatu kegiatan yang berhubungan
dengan hasil keluaran dan umumnya dinyatakan dengan volume produksi, sedangkan
produktivitas berhubungan dengan efisiensi penggunaan sumber daya (masukan
dalam menghasilkan tingkat perbandingan antara keluaran dan masukan). Dari definisi-definisi
di atas juga dapat dipisahkan dua pengertian. Pengertian pertama menyatakan
bahwa produktivitas berhubungan dengan kumpulan hasil-hasil.
Masalah produktivitas tidak hanya
memperhatikan hasil, tetapi bagaimana menggunakan
sumber daya sehemat
mungkin (efisien). Oleh karena itu
peningkatan produktivitas tidak
selalu diakibatkan oleh
peningkatan hasil, bahkan dalam kasus
tertentu
bisa terjadi dimana hasilnya
meningkat tetapi produktivitasnya
menurun.
Adapun unsur-unsur yang terdapat
dalam produktivitas adalah
sebagai berikut:
1.
Efisiensi
Produktivitas sebagai rasio output/input merupakan ukuran efisiensi pemakaian
sumber daya(input). Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan masukan
(input) yang direncanakan dengan
penggunaan masukan yang sebenarnya terlaksana sehingga pengertian
efisiensi berorientasi
kepada masukan.
2.
Efektivitas.
Efektivitas
merupakan suatu
ukuran
yang memberikan gambaran seberapa
jauh target
yang
dapat tercapai baik secara kuantitas maupun waktu. Makin besar
persentase target tercapai,
makin tinggi
tingkat efektivitasnya.
Konsep ini berorientasi pada
keluaran. Peningkatan efektivitas belum tentu dibarengi dengan peningkatan
efisiensi dan sebaliknya. Gabungan kedua hal ini membentuk pengertian
produktivitas dengan cara
sebagai
berikut:
Prinsip dalam manajemen
produktivitas adalah
efektif dalam
mencapai tujuan
dan efisien dalam menggunakan
sumber daya.
3.
Kualitas
Secara
umum kualitas adalah ukuran yang menyatakan seberapa
jauh
pemenuhan
persyaratan, spesifikasi, dan harapan
konsumen. Kualitas
merupakan salah satu
ukuran
produktivitas. Meskipun kualitas
sulit diukur secara matematis
melalui rasio output/input,
namun jelas bahwa kualitas
input
dan kualitas proses akan
meningkatkan kualitas output.
2.3 Jenis-jenis
Produktivitas
Bila dikelompokkan,
makaakan dijumpai
tiga tipe dasar produktivitas. Tiga tipe
dasar ini merupakan
model pengukuran produktivitas yang
paling sederhana berdasarkan
pendekatan rasio output/input, yaitu:
1. Produktivitas
Parsial
Perbandingan dari
keluaran terhadap
salah satu faktor masukan.
Sebagai contoh, produktivitas
tenaga kerja
(perbandingan dari
keluaran
dan
masukan tenaga kerja) merupakan salah
satu ukuran produktivitas parsial. Pada pengukuran produktivitas parsial
produktivitas unit proses secara spesifik
dapat
diukur.
2. Produktivitas
Faktor-Total
Perbandingan dari keluaran dengan
jumlah
tenaga kerja dan modal. Keluaran
bersih adalah keluaran
total dikurangi jumlah barang
dan jasa yang dibeli. Berdasarkan
faktor di atas jenis input
yang digunakan dalam pengukuran produktivitas
faktor total hanya tenaga kerja dan
modal.
3. Produktivitas
Total
Perbandingan dari
keluaran
dengan jumlah keseluruhan
faktor-faktor masukan, pengukuran
total produktivitas faktor mencerminkan pengaruh bersama seluruh masukan
dalam menghasilkan keluaran.
Dari ketiga jenis produktivitas, baik keluaran maupun masukan harus
dinyatakan dalam bentuk ukuran
nyata berdasarkan harga
konstan pada periode dasar, dengan
tujuan untuk
menghilangkan
pengaruh perubahan
harga, sehingga
hanya
jumlah
dari masukan dan keluaran saja
yang
dipertimbangkan.
2.4 Daur
Produktivitas
David J. Sumanth memperkenalkan
suatu
konsep formal yang disebut sebagai siklus produktivitas untuk dipergunakan dalam
peningkatan produktivitas terus-menerus.
Ada empat tahap daur yang
saling berkaitan dan berkesinambungan,
yaitu:
1.
Pengukuran
Produktivitas.
2.
Evaluasi Produktivitas.
3.
Perencanaan Produktivitas.
4.
Perbaikan Produktivitas.
Apabila produktivitas dari sistem industri itu telah
dapat diukur, langkah
berikut adalah mengevaluasi
tingkat produktivitas aktual
itu
untuk dibandingkan dengan
rencana yang telah
ditetapkan.
Kesenjangan yang terjadi
antara
produktivitas aktual dan rencana merupakan masalah
produktivitas yang harus
dievaluasi dan dicari
akar penyebab yang
menimbulkan kesenjangan produktivitas
itu. Berdasarkan evaluasi ini, selanjutnya
dapat
direncanakan
kembali
target produktivitas
yang akan dicapai, baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang.
Untuk
mencapai target produktivitas
yang telah direncanakan
berbagai
program formal dapat
dilakukan untuk meningkatkan
produktivitas terus-menerus. Siklus produktivitas itu
diulang kembali secara terus-menerus
untuk mencapai peningkatan
produktivitas
terus-menerus dalam
sistem
industri.
Faktor penting yang menyebabkan naik turunnya
tingkat
produktivitas adalah
pihak manajemen, karena pihak
manajemen merupakan faktor
yang
paling berpengaruh,
terutama dalam
proses perencanaan dan
penjadwalan, pengaturan
beban kerja, kejelasan instruksi
kerja dan evaluasi, serta dalam
menumbuhkan
motivasi kerja dan loyalitas pekerja terhadap
institusi.
2.5 Manfaat
Produktivitas
Terdapat
beberapa manfaat pengukuran produktivitas dalam suatu organisasi perusahaan,
antara lain:
1.
Perusahaan dapat menilai efisiensi
konversi sumber dayanya, agar dapat meningkatkan produktivitas melalui
efisiensi penggunaan sumber-sumber daya itu.
2.
Perencanaan sumber-sumber daya akan
menjadi lebih efektif dan efisien melalui pengukuran produktivitas, baik dalam
perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.
3.
Tujuan ekonomis dan non ekonomis dari
perusahaan dapat diorganisasikan kembali dengan cara memberikan prioritas
tertentu yang dipandang dari sudut produktivitas.
4.
Perencanaan target tingkat produktivitas
di masa mendatang dapat dimodifikasi kembali berdasarkan informasi pengukuran
tingkat produktivitas sekarang.
5.
Strategi untuk meningkatkan
produktivitas perusahaan dapat ditetapkan berdasarkan tingkat kesenjangan
produktivitas (productivity gap) yang
ada diantara tingkat produktivitas yang direncanakan dan tingkat produktivitas
yang diukur, dalam hal ini pengukuran produktivitas akan memberikan informasi dalam
mengidentifikasi masalah-masalah atau perubahan-perubahan yang terjadi,
sehingga tindakan korektif dapat diambil.
6.
Pengukuran produktivitas perusahaan akan
menjadi informasi yang bermanfaat dalam membandingkan tingkat produktivitas
diantara organisasi perusahaan industri sejenis serta bermanfaat pula untuk
informasi produktivitas industri pada skala nasional maupun global.
7.
Nilai-nilai produktivitas yang
dihasilkan dari suatu pengukuran dapat menjadi informasi yang berguna untuk
merencanakan tingkat keuntungan dari perusahaan itu.
8.
Pengukuran produktivitas akan
menciptakan tindakan-tindakan kompetitif berupa upaya-upaya peningkatan
produktivitas terus-menerus.
9.
Pengukuran produktivitas terus-menerus
akan memberikan informasi yang bermanfaat untuk menentukan dan mengevaluasi
kecenderungan perkembangan produktivitas perusahaan dari waktu ke waktu.
10.
Pengukuran produktivitas akan memberikan
informasi yang bermanfaat dalam mengevaluasi perkembangan dan efektivitas dari
perbaikan terus-menerus yang dilakukan perusahaan.
11.
Pengukuran produktivitas akan memberikan
motivasi kepada orang-orang untuk secara terus-menerus melakukan perbaikan dan
juga akan meningkatkan kepuasan kerja. Orang-orang akan lebih memberikan
perhatian kepada pengukuran produktivitas apabila dampak dari perbaikan
produktivitas itu terlihat jelas dan dirasakan oleh mereka.
12.
Aktivitas perundingan bisnis secara
kolektif dapat diselesaikan secara raisonal, apabila telah tersedia
ukuran-ukuran produktivitas.
2.6 Pengukuran
Produktivitas
Dalam
melakukan pengukuran produktivitas, beberapa pendekatan yang dilakukan dalam
membandingkan tingkat hasil pengukuran produktivitas dapat dibedakan dengan
beberapa cara, yaitu:
1.
Membandingkan unit kerja periode yang
diukur dengan unit kerja periode dasar.
2.
Membandingkan unit kerja suatu
organisasi dengan unit organisasi yang lain.
3.
Membandingkan unit kerja yang sebenarnya
dengan target yang telah ditetapkan.
2.7 Model
Objectives Matrix
Metode
ini dikembangkan oleh James L. Riggs PE yang dikenalkan pada tahun 80-an di
Amerika Serikat. Objectives Matrix
(OMAX) adalah suatu sistem pengukuran produktivitas parsial yang dikembangkan
untuk memantau produktivitas di tiap bagian perusahaan dengan kriteria
produktivitas yang sesuai dengan keberadaaan bagian tersebut (objective).
2.7.1 Alasan
Pemilihan Model OMAX
Model
pengukuran produktivitas OMAX mengatasi masalah-masalah dalam kesulitan
pengukuran produktivitas yang melibatkan banyak hal, dengan cara
mengkombinasikan seluruh kriteria produktivitas yang penting ke dalam suatu
bentuk yang saling terkait satu sama lain serta mudah untuk dikomunikasikan.
Selain itu, model ini mengadung keuntungan, yakni dengan mengikutsertakan
seluruh jajaran pegawai yang terlibat dalam unit kerjanya, mulai dari tingkat
bawah, menengah, dan atas dalam proses pembentukan dan pelaksanaannya.
2.7.2 Manfaat
dari Penggunaan Pengukuran Model OMAX
Indikator
atau indeks yang diperoleh dari hasil pengukuran produktivitas OMAX berguna
untuk:
1.
Memperlihatkan sasaran atau target
peningkatan produktivitas.
2.
Mengetahui posisi dan pencapaian target.
3.
Alat peringatan dan pengambilan
keputusan dalam usaha peningkatan produktivitas.
Bentuk dan susunan
dari pengukuran produktivitas model OMAX berupa matrix, yang terdiri dari:
1.
Blok pendefinisian, terdiri atas:
a.
Kriteria produktivitas, yaitu kriteria
yang menjadi ukuran produktivitas pada bagian atau departemen yang akan diukur
produktivitasnya. Kriteria ini sebaiknya lebih dari satu.
b.
Performansi sekarang, yaitu tiap
produktivitas berdasarkan pengukuran terakhir.
2.
Blok kuantifikasi, terdiri atas:
a.
Skala, yaitu angka-angka yang
menunjukkan tingkat performansi dari pengukuran tiap kriteria produktivitas.
Terdiri dari 11 bagian dari 0 sampai dengan10. Semakin besar skala, semakin
baik produktivitasnya. Kesebelas skala tersebut dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1)
Level 0, yaitu nilai produktivitas yang
terburuk yang mungkin terjadi.
2)
Level 3, yaitu nilai produktivitas
sekarang.
3)
Level 10, yaitu nilai produktivitas yang
diharapkan sampai periode tertentu. Kenaikan produktivitas disesuaikan dengan
cara interpolasi.
b.
Skor, yaitu nilai level dimana nilai
pengukuran produktivitas berada. Misalnya, jika output/jam = 100 terletak pada level 5, maka skor untuk pengukuran
itu adalah 5. Jika terdapat pengukuran yang tidak tepat sesuai dengan angka matriks,
maka dilakukan pembulatan ke bawah yang artinya pengukuran dilakukan untuk
tujuan mengukur performansi diri sendiri (internal), serta pembulatan ke atas
jika pengukuran dilakukan untuk tujuan mengukur performansi penilaian orang
luar (eksternal).
c.
Bobot menyatakan derajat kepentingan
(dinyatakan dalam satuan persen (%)) yang menunjukkan pengaruh relatif kriteria
tersebut terhadap produktivitas unit kerja yang diukur. Besarnya bobot
ditentukan oleh suatu kelompok manajemen yang akan diukur. Jumlah bobot dari
tiap kriteria adalah 100.
d.
Nilai daripada pencapaian yang berhasil
diperoleh untuk tiap kriteria pada periode tertentu didapat dengan mengalikan
skor pada kriteria tertentu dengan bobot kriteria tersebut.
e.
Indikator produktivitas, merupakan
jumlah dari tiap nilai indeks produktivitas (IP), maka dihitung sebagai
presentase kenaikan atau penurunan terhadap performansi sekarang. Performansi
sekarang -300 karena semua indikator mendapat skor tiga pada saat matriks mulai
dioperasikan, maka indeks produktivitas adalah:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar