Translate

Jumat, 24 Februari 2012

prototype elemen mesin

Prototype  Mesin distribusi Barang

A.    PENDAHULUAN
Industri rokok di Indonesia mengalami pasang surut, tahun 1998 yang merupakan awal masa krisis, industri rokok malah mencapai puncak produksinya. Selama masa krisis, tenaga kerja industri rokok terus mengalami peningkatan, tetapi  tidak diikuti dengan peningkatan produksi.  Kondisi ini berdampak pada penurunan produktivitas pekerja industri rokok. Walaupun demikian, produktivitas tenaga kerja industri rokok selama masa krisis tidak berbeda apabila dibandingkan dengan produktivitas tenaga kerja sebelum masa krisis. Produktivitas per perusahan selama masa krisis justru lebih tinggi apabila dibandingkan dengan sebelum masa krisis. Kondisi ini  akibat adanya efisiensi yang dilakukan perusahaan rokok besar dan sedang  yang memproduksi lebih dari 1 jenis hasil tembakau (JHT). Perusahaan lebih terfokus pada Sigaret Kretek Mesin (SKM) yang padat modal dibandingkan dengan jenis produksi sigaret Kretek Tangan (SKT) yang padat karya dan syarat dengan isu buruh. Untuk mengefesienkan waktu, penulis merekomendasikan mesin distribusi barang. Oleh karena itu rancangan prototype mesin distribusi barang dapat memberikan solusi, khususnya untuk produk rokok yang siap jual namun harus melewati proses penyortiran.

B.   MANFAAT
Adapun manfaat dari mesin
-        Sebagai alat mobililisasi rokok yang siap di sortir.
-        Mempermudah proses penyortiran rokok.
-        Proses penyotiran rokok menjadi lebih efisien.

C.   TEORI DASAR
Penentuan Daya Motor
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.
Daya adalah usaha yang dilakukan per satuan waktu. Dalam perhitungan terdapat dua macam daya yaitu daya yang dibutuhkan oleh mekanisme dan daya yang dikeluarkan oleh  motor.  Besarnya daya yang dibutuhkan oleh mekanisme tergantung dari momen torsi dan  putaran yang direncanakan dalam mekanisme
dimana dapat dirumuskan:

    p Mt.n
       716,2

Mt = Momen torsi ( Kg.m)
n = Putaran ( rpm)
p = Daya ( HP )
atau
p  Mt.n
   63000

Mt = Momen torsi ( lb.in )
n = Putaran ( rpm )
p = Daya ( HP )

Poros
Poros merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap mesin. Poros juga  merupakan  elemen  yang  berfungsi  meneruskan  daya,  baik  yang  berputar maupun yang diam.  Peranan utama dalam transmisi dipegang oleh poros. Poros transmisi tidak hanya menerima  beban dan meneruskan momen torsi tetapi juga sebagai pendukung dari elemen mesin yang diputarnya. Beban yang diterimanya dapat  berupa  beban  puntir  maupun  beban  bending.  Daya  yang  ditransmisikan poros pada mekanisme mesin ini melalui roda gigi dan V-belt. Poros terdiri dari
beberapa macam, antara lain :
    Poros transmisi
Poros tersebut ditransmisikan melalui kopling, roda gigi, puli dan sabuk, atau sproket  dan  rantai.  Poros  tersebut  umumnya  mendapat  beban  puntir  dan lentur dalam pengoperasiannya.
    Spindle
Poros tersebut umumnya pendek dan presisi dalam penggunaannya. Poros tersebut banyak digunakan pada mesin perkakas.

Untuk merencanakan sebuah poros ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
a.   Kekuatan poros
Sebuah poros yang direncanakan harus cukup kuat untuk menahan beban- beban yang  diberikan baik beban puntir, beban lentur maupun gabungan dari keduanya.
b.   Kekakuan poros
Kekakuan poros merupakan hal yang harus diperhatikan selain kekuatan poros.  Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup, tetapi jika lenturan atau  defleksi puntirnya terlalu besar akan berakibat ketidak telitian atau getaran dan suara.
c.   Putaran kritis
Bila putaran suatu mesin dinaikkan sampai suatu harga tertentu, mesin bergetar luar biasa sehingga dapat dikatakan mesin telah mencapai putaran kritisnya. Untuk menghindari hal demikian maka putaran kerja poros harus dirancang lebih rendah dari putaran kritisnya.
d.  Bahan poros
Poros untuk mesin biasanya dibuat dari baja yang dibuat dengan proses pengerjaan  dingin. Poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat,  umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasan kulit yang sangat tahan terhadap  keausan. Selain itu poros yang dipilih harus tahan terhadap korosi.

Macam  tegangan  yang  dialami  oleh  poros  mesin  pemotong  pisang  ini adalah tegangan puntir dan bending.
-  Tegangan puntir atau torsi
ô   Mt
     W
     Mt    716,2.HP
     n

Mt = Momen punter (kg m)
ô = Tegangan geser  ( Kg/m2  )
Wt = Tahanan momen puntir pada benda (m³)

-  Tegangan bending
s
W
                                M b b
b

Mb  = Momen bending yang bekerja pada poros (kg m)
b
ó  = Tegangan karena momen bending (Kg/m2)
Wb  = Tahanan momen bending (m³)
Belt
Belt adalah salah satu elemen mesin yang banyak digunakan di kalangan industri saat ini. V-belt terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Tenunan  tetoron  atau   semacamnya  dipergunakan  sebagai  inti  sabuk  untuk membawa  tarikan  yang  besar.  V-belt  dibelitkan  di  keliling  alur  pulley  yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang sedang membelit pada pulley ini mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar.
Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah. Hal ini merupakan salah satu keunggulan sabuk V dibandingkan sabuk rata. V-belt dapat mentransmisikan gaya dari suatu poros ke poros yang lain yang jaraknya relatif jauh. Gaya yang hilang akibat gesekan dan creep hanya sekitar 3 sampai 5 persen.

Keunggulan-keunggulan dari V-belt antara lain: merupakan elemen mesin yang fleksibel dan dapat digunakan untuk   mentransmisikan torsi, pemeliharaannya  mudah, V-belt tidak berujung pangkal, kehandalannya tinggi, hentakan dan suara bising yang dihasilkan rendah.
Gambar 2.1 Tipe-tipe V-belt

Pemindahan  gaya  dengan  menggunakan  sabuk-V  (V-belt)  mempunyai beberapa karakteristik, yaitu:
1.      Dapat meredam goncangan dan kejutan.
2.      Dapat   terjadi   slip   pada   beban   lebih,   sehingga   tidak   menyebabkan kerusakan pada alat-alat transmisi, poros dan bantalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar